Coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita (terutama petani) masih ketergantungan terhadap pupuk kimia? ya pupuk kimia misal urea? jawabannya adalah sangat, karena ketergantungan inilah kita terkadang menderita atas fluktuasi harga pupuk yang terjadi dipasaran.
Selain itu, efek samping yang ditimbulkan pupuk kimia ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan lingkungan maupun hasih pertanian kita, kita abil contoh saja Urea. Sulit bagi kita untuk menentukan kadar yang tepat dalam menggunakan urea.
Nah inilah saatnya kita menggunakan bahan-bahan organik untuk menggantikan urea dalam memupuk tanaman kita. terutama bagi penanam padi. Namanya adalah Rumput Azolla. rumput ini biasa tumbuh liar di sekitar pesawahan, dan sering dianggap hama. sebenarnya tanaman ini sangat berguna dan sangat cocok untuk dijadikan pengganti urea.
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. karena bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 persen, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 persen dan Kalium (K) 2 - 4,5 persen. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 persen, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 persen, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 persen dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 persen.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 - 1/3 dosis pemupukan.
Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Untuk media tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 - 1/3 dosis pemupukan.
Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Untuk media tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
Cara Menggunakan Azolla untuk pupuk tanaman Padi
- Tebar Azolla bersamaan atau 1 minggu sebelum padi di bibit
- Setelah lapangan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam
- Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh.
- Mengambil N yang hanyut dan menguap
- Menahan pertumbuhan gulma
Sumber: Berbagai sumber
Jadi kini saatnya kembali ke alam.
Terima kasih sudah berkenan mengunjungi blog ini.
Salam Hijau
0 komentar:
Posting Komentar