Mari kita mulai mandiri menyediakan berbagai kebutuhan yang kita butuhkan dalam bertani. semoga dengan membuat dan menyediakan sendiri kebutuhan, bisa menekan cost produksi. Nah salah satunya adalah pembuatan Bioaktivator. Bioaktivator ini berfungsi sebagai starter/bioaktivator proses pembuatan POC maupun POP, atau bisa digunakan dalam proses Decomposer/Pengkomposan.
Rumen sapi (wikimedia.org) |
Bahan Utama :
- Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 2 liter
- Air gula /tebu/tetes tebu/molasis = 2 liter
- Air rebusan dedak/katul = 4 liter
Bahan Tambahan :
- Ragi tape = 2-3 buah
- Trasi = seperempat-1 ons
- Buah nanas = 1 buah
- Urine Hewan (boleh sapi/kelinci/domba/kambing) yang sudah diendapkan selama satu minggu sebanyak 4 liter
Cara Buat :
- Campurkan 1 Kg katul/dedak dengan 5 liter air, lalu didihkan, kemudian saring dan ambil airnya sebanyak 4 liter.
- Campurkan rumen sebanyak 2 liter dengan air gula/tetes tebu/molases sebanyak 2 liter
- Campurkan air rebusan katul/dedak sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
- Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender.
- Campurkan seperempat-1 ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya.
- Tambahkan 2-3 buah ragi tape kedalam larutan tersebut.
- Tambahkan Urine sapi/kelinci/domba/kambing tadi
- Masukan larutan bio aktivator tersebut pada wadah (botol/jerigen/ember) yang terbuat dari bahan plastik lalu tutup rapat, kemudian larutan simpan selama 2 minggu.
- Jika larutan sudah jadi, campurkan larutan dengan ROTAN 1 liter
Ciri – ciri bioaktivator yang sudah jadi:
- Bio aktifator yang sudah jadi akan berbau khas tape/fermentasi/harum.
- Berwarna kuning kecoklatan.
- Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu–abu/hitam.
Ciri – ciri bioaktivator yang gagal :
- Banyak mikroorganisme dalam larutan ini yang mati.
- Jika dilihat, larutan akan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur berwarna coklat/abu – abu/hitam.
Catatan:
Komposisi/kandungan microba dari campuran bioaktivator dengan ROTAN Insya Allah menjadi Probiotik yg bisa dikatakan “SEMPURNA” untuk digunakan proses pembuatan POC maupun POP, atau bisa digunakan dalam proses Decomposer/Pengkomposan.
Microba yg terkandung :
- Microba selulolitik (Bacteriodes succinogenes dan Cillobacterium cellulosolvens serta Bacteriodes ruminicola)
- Microba Amilolitik (Streptococcus bovis, Bacteriodes amylophilus),
- Microba Bakteri Hemiselulolitik (Butyrivibrio fibriosolven, microba Ureolitik (Streptococcus sp),
- Microba penambah N (Azotobakter, Azospirillum (bakteri penambat N2 yang tidak bersimbiosis dengan tanaman,
- Microba pelarut P (Bacillus subtilis, Aspergillus niger, Bacillus polymixa [bakteri penghasil senyawa yang dapat melarutkan fosfat tanah Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan phospor dengan mineral liat]),
- Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman,
- Actinomycetes sp, (Azospirillum lipoverum) penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman,
- Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara,
- Lactobacillus sp, penghasil enzim selulosa yang membantu penguraian bahan organic,
- Nitrosococcus sp, mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾),
- Nitrosomonas sp, mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾),
- Streptomyces sp, bersama Bacillus mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara.
Sumber:
https://www.facebook.com/notes/solusi-petani-organik
Bapak Manjel Dech (https://www.facebook.com/manjel.dech)
Teteh Eka Noerputri (Putri Ayah Manjel)
Dengan beberapa penambahan tanpa mengurangi isi artikel.
Terima kasih sudah berkenan mengunjungi blog ini.
Salam Hijau