• home
Home » , , , , , » Panduan/Cara Budidaya Singkong (SOP Budidaya)

Panduan/Cara Budidaya Singkong (SOP Budidaya)

Singkong merupakan salah satu tanaman yang dapat kita jumpai dimanapun, singkong juga dikenal sebagai ketela pohon atau juga disebut ubi kayu, singkong adalah pohon berumur tahunan dan berasal dari keluarga Euphorbiaceae. Singkong banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. 

Artikel, Organik, Kompos, Panduan Budidaya, Pertanian Organik, Tips dan Trik, Singkong
Singkong mengandung gizi yang sangat banyak diantanya adalah :
  1. Vitamin (A, B17, dan C)
  2. Kalsium
  3. Kalori
  4. Fosfor
  5. Protein
  6. Lemak
  7. Hidrat arang
  8. Zat besi.

Namun masih banyak yang belum membudidayakannya dengan baik. hal ini karena sifat tanaman ini yang mudah tumbuh. Berikut ini sedikit panduan budidaya singkong agar menghasilkan hasil yang maksimal.

A. Syaratan Tumbuh Singkong

Tanaman Singkong tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700 meter diatas permukaan laut. Tanah yang baik adalah tanah dengan struktur remah, tidak liat (gembur) juga tidak poros. Selain itu kaya akan nutrisi dan unsur hara. PH yang dibutuhkan untuk menanam singkong adalah antara 4, 5-8, namun untuk pH idealnya adalah 5,8.

B. Persiapan Bibit Singkong

Singkong paling mudah untuk kembangbiakan/budidayakan. Cara yang sering digunakan adalah pengembangbiakan dengan cara stek batang. Stek yang baik diambil dari batang bagian tengah agar matanya sesuai tidak terlalu tua atau terlalu tua. Batang yang paling baik memiliki diameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek harus menggunakan golok atau sabit yang tajam dan steril. Usahakan jangan menggunakan gergaji untuk memotongnya karena akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal batang. Panjang batang untuk stek yang baik adalah 3 sampai 4 ruas atau 15-20 cm. Usahakan bagian bawah dari stek dipotong miring agar menambah dan memperluas daerah perakaran.

C. Penyiapan lahan Budidaya Singkong

Untuk menanam singkong tidak begitu sulit. Bagi daerah yang mempunyai curah hujan tinggi atau mengandung banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah bedengan. Selain itu, dengan menggunakan bedengan akan memudahkan kita dalam pemanenan.

Untuk daerah dengan curah hujan sedikit atau kering, penanaman tidak perlu membuat bedengan. Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang cukup rata. Tanah cukup dicangkul dan digemburkan lalu diratakan dan bedengan dapat dilakukan setelah singkong berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pada saat pengolahan tanah, dapat pula diberikan pupuk kandang atau kompos untuk penambahan unsur hara pada tanaman.

D. Penanaman Singkong

Waktu menanam singkong yang baik dilakukan pada saat awal musim kering atau kemarau agar singkong bisa dipanen pada awal musim hujan.

Batang yang telah distek tadi kemudian tancapkan ke dalam tanah. Namun jangan sampai terbalik, hal ini dapat di lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang distek. Arah mata menujukan atas bawahnya tangkai daun.

Batang yang telah di stek di tanam agak miring. Pada lahan yang subur dapat ditanami tanaman sebanyak 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang subur dapat ditanami tanaman sebanyak 14.500 batang/ha. Sistem tanam yang digunakan adalah sistem monokultur (100 x 50 cm). Untuk sistem tumpang sari, penanaman dapat disesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.

E. Pemeliharaan Singkong

Singkong termasuk tanaman yang mandiri sehingga singkong sangat mudah dalam pemeliharaanya. Lakukan Penyulaman kira-kira 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman harus di sediakan ketika pengadaan bibit tanaman (diawal persiapan). Hal ini dimaksudkan agar singkong seragam saat pemanennya.

Supaya singkong dapat tumbuh dengan baik dan optimal, lakukan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul, biasanya 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 mata tunas yang paling sehat dan baik dalam satu pohon tanaman.

Selanjutnyam lakukan Penyiangan pada umur 2-3 bulan setelah tanam. lakukan juga penyiangan menjelang panen. Hal ini bertujuan untuk memudahkan panen.

G. Hama dan Penyakit Singkong

Hama yang sering menyerang singkong adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) kemudian serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis). Selain itu terdapat penyakit Hawar Daun.

H. Panen Singkong

Kriteria singkong yang optimal adalah pada saat kadar pati optimal. Yaitu ketika tanaman itu berusia 6-9 bulan. Namun untuk bahan baku produk seperti tepung, sebaiknya singkong dipanen pada usia lebih dari 10 bulan, namun hal ini tergantung dari varietas yang ditanam. Untuk menentukan saat panen adalah warna daun menguning dan sudah banyak yang rontok.

Cara panen singkong dilakukan dengan memangkas batang singkong terlebih dahulu namun tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk pencabutan. Batang singkong dicabut dengan tangan atau alat pengungkit singkong dari batang kayu atau linggis. Usahakan tidak menggunakan cangkul, karena dapat memotong ubi.

Singkong yang dapat bertahan 1-3 hari tergantung penyimpanan. Setelah itu singkong akan melakukan banyak perombakan kalori. Bahkan, kadang singkong akan berwarna kebiruan jikakandungan HCN-nya tinggi.  

Terima kasih sudah berkenan mengunjungi blog ini.
Salam Hijau

0 komentar:

Posting Komentar